Oi-Tulungagung

Latest News

Album baru Iwan Fals 2013

Posted by Unknown on Rabu, 12 Juni 2013 , under | komentar (1)



Seperti kabar yang sudah dipublish banyak media, album baru Iwan Fals akan rilis pada bulan Juni 2013. Dan saking banyaknya media yang memberitakan hal ini, makin banyak pula versi seputar album baru Iwan Fals nanti. Beragam versi berita itu bisa jadi sengaja menjadi 'bumbu' atau memang pernyataan Iwan kepada media yang kurang jelas diterjemahkan. Kita coba mengulas dari sudut pandang iwanfalsmania.com.

album iwan fals 2013
Ada media yang mengabarkan album baru Iwan Fals tahun 2013 ini berisi 15 lagu. Media lain menyatakan 18 lagu, bahkan ada yang bilang 20 lagu. Tapi dari sekian banyak versi berita mengenai album baru Iwan Fals, persamaannya adalah Iwan sudah menyiapkan 24 lagu, namun tidak semua dimasukkan ke dalam album terbarunya kelak. Nah jumlah lagu yang dimasukkan itulah yang beragam versinya. Kalau ditanya, penggemar pasti maunya album baru berisi ribuan atau jutaan lagu, hehehe. Tetapi dengan jumlah yang wajar-wajar saja seperti 15 lagu bagi saya sudah cukup menghibur.
Informasi lainnya, suatu waktu Iwan pernah bilang album baru ini akan rilis Januari 2013 namun karena ada kendala maka mundur menjadi bulan Maret 2013. Kemudian hingga akhirnya dalam sebuah konprensi pers di bulan April ini, Iwan mengatakan album baru ini akan rilis pada Juni 2013. Semoga tidak berubah lagi :).
Kebanyakan dari kita tidak begitu paham lika liku proses pembuatan album hingga bisa dinikmati konsumen. Pastinya ribet deh urusan ijin ini itu dan sebagainya. Belum lagi proses rekaman, mixing sampai mendapatkan hasil yang terbaik. Ditambah lagi urusan cover dan sebangsanya yang juga makan waktu. Dan juga masalah pendanaan semuanya yang pasti tidak murah. Tapi kita sebagai penggemar Iwan Fals tidak terlalu mempermasalahkan jadwal rilis album yang mundur. Hanya memang jeda waktu penantian selama 3 tahun dari album sebelumnya, Keseimbangan (tahun 2010) memang cukup lama. Namun selama masa penantian itu, Iwan Fals sangat aktif 'ngamen' dimana-mana sehingga kerinduan penggemar sedikit terobati.
Untuk komposisi lagu dalam album baru Iwan Fals, ini teka-teki yang paling saya suka. Yang sering dikabarkan adalah album terbaru kelak selain berisi lagu baru, juga akan diisi beberapa lagu yang kerap dinyanyikan dalam konser namun belum pernah direkam.
Mengenai yang terakhir ini kita penggemar biasa menyebutnya dengan lagu non-komersil atau lebih akrab dengan istilah 'lagu ghoib'. Mengenai lagu 'ghaib' Iwan Fals pernah saya ulas sedikit pada tulisan Inikah Album Baru Iwan Fals? . Namun lagu 'ghoib' mana yang akan disertakan dalam album baru ini saya tidak tahu. Apakah lagu Negeri Kaya masuk? Sinyal lagu ini masuk album baru pernah disinggung Iwan saat konser di Jogja tahun 2012. Bisa jadi yang masuk album baru adalah lagu 'ghaib' yang rekamannya sudah banyak dimiliki banyak penggemar, atau justru lagu 'ghoib' yang baru sesekali dinyanyikan dikalangan internal dan rekamannya tidak familiar di kalangan penggemar. Dan kalaupun lagu ghoibnya tidak jadi juga tidak masalah, tentu Iwan punya pertimbangan sendiri. Untuk lagu ghoib ini, sekedar mengingatkan kalau pada album Keseimbangan juga dimasukkan beberapa lagu ghoib.
Lalu berita yang sama yang paling banyak ada di media adalah disertakannya lagu mengenai kopi. Seperti kita tahu Iwan Fals sekarang menjadi bintang iklan produk kopi, dan sangat wajar kalau proyek album terbarunya ini mendapat dukungan dari produsen kopi tersebut dimana konser-konser Iwan Fals kini disponsori penuh produk itu.
Namun lagi-lagi kita sebagai penggemar tidak terlalu mempermasalahkan seperti apa nantinya lagu-lagu dalam album baru ini. Mau enak atau jelek bisa dipastikan dalam tempo seminggu sudah ada yang hafal seisi album. Dan kami yakin sudah pasti penentuan komposisi lagu dalam album terbaru Iwan Fals telah dipikirkan matang-matang dari berbagai sisi. Tinggal menunggu waktu saja akankah lagu-lagu tersebut diterima pasar, dipuji atau dicaci.
Dan terakhir mengenai judul album. Informasi dari sebuah media (kapanlagi.com) ditulis album terbaru Iwan Fals tahun 2013 ini akan berjudul RAYA. Disini ada dua persepsi. Bisa jadi yang dimaksud 'Raya' atau 'Rayya' dengan dua huruf 'y'. Karena kalau kedua kata itu diucapkan bunyinya mirip, maka bisa membingungkan penulisnya. Raya, kita sudah paham maknanya. Kalau Rayya, adalah nama anak terakhir Iwan Fals. Bisa jadi judul album ini menggunakan nama anak Iwan, dan akan ada lagu dengan judul sama mengingat selama ini belum ada lagu mengenai anak ketiga Iwan yang dipublikasikan. Nama kakak-kakaknya (alm. Galang dan Cikal) sudah dijadikan judul lagu. Seingat saya dalam sebuah media, dulu Iwan Fals berkata sudah membuat lagu untuk anak ketiganya yang baru lahir dengan judul Rayalah Rayya. Mungkin lagu ini ikut dimasukkan kedalam album barunya.
Nah, album ini mau pakai judul apapun bagi kita penggemar bukan sebuah masalah. Bahkan album tanpa judul Iwan Fals tahun 1992 malah menjadi salah satu album yang diburu oleh penggemar hingga sekarang.
Sedikit catatan. Mengingat dukungan dari produk kopi, saya berharap sistem penjualan album baru ini akan jauh lebih baik dibanding album sebelumnya. Sehingga penggemar tidak merasa ribet membelinya dan bajakan mp3 album baru Iwan Fals tidak menjadi buruan dibanding album fisiknya.
Seperti itulah pandangan iwanfalsmania.com dalam masa penantian album baru Iwan Fals tahun 2013 ini. Jujur saja rasa kerinduan pada album baru ini tidak terlalu 'tebal' seperti waktu yang lalu. Sebab Iwan Fals sangat rajin konser di banyak kota di Indonesia yang kadang disiarkan langsung melalui TV. Apalagi kini setiap hari kita melihat Iwan Fals berkali-kali di layar kaca juga pada banner-banner iklan raksasa dijalanan bahkan di warung-warung. Juga kicauannya di twitter yang selalu terbaca meski Iwan lebih suka 'monolog' dan 'pelit' berinteraksi dengan penggemar yang tidak dia kenal. Dan kini Iwan Fals 'menghantui' kita dimana-mana... Baik buruknya kita saring sendiri saja. Setidaknya Iwan Fals masih 'ada' untuk berkarya. (sb)
 
sumber:iwanfalsmania.com

Iwan fals konser di Serang

Posted by Unknown on Sabtu, 08 Juni 2013 , under | komentar (0)



TEMPO.CO, Jakarta - "Selamat bengi Wong Serang, piye kabare? Sire wes mangan durung?" kata Iwan Fals ketika naik ke panggung.

Sapaan akrab dan bersahaja Iwan itu langsung dibalas oleh pengunjung, "Durung Bung Iwan! I love You! Bang Iwan, Bang Iwan," jawab penonton antusias.

Sabtu malam kemarin, 25 Mei 2013, Iwan Fals beraksi dalam Top Coffe Concert Iwan Fals and Band di Lapangan Taman Wisata Wulandira, Serang. Konser yang dimulai pukul 20.00 ini dipadati penggemar Iwan Fals yang berjumlah sekitar 10 ribu orang.

Konser ini merupakan rangkaian tur ke 15 kota di Indonesia.
Di kota kelima ini, Iwan Fals akan membawakan 15 hingga 18 lagunya. Panggung di-setting dengan pagar besi berlapis empat pagar dilengkapi penempatan aparat keamanan dari kepolisian setempat. Sebelumnya, sejak 13 April 2013, konser Iwan Fals sudah berlangsung di empat kota, yaitu Singkawang, Lampung, Purwakarta, dan Batam.

"Kalau kalian durung mangan, sama bae, kita juga durung mangan. Malam ini bulan begitu indah dan menyinari acara malam ini. Mohon kerja samanya. Mohon tertib, ya. Kalian cinta damai? Pasti kita jadikan malam ini acara yang indah, damai. Setuju??" teriak Iwan bersemangat disambut sorak penonton histeris.

Penyanyi berusia 53 tahun ini sebelum memulai acara melakukan penyerahan pohon kepada Orang Indonesia, organisasi penggemar Iwan dari wilayah Cilegon. "Kita harus cinta damai, mencintai lingkungan. Dan dengan dua pohon ini, saya titipkan. Meski sekarang masih kecil, dia akan tumbuh besar," ujar Iwan.

Malam itu, Iwan Fals tampil dengan gaya bersahaja. Mengenakan kaus dan celana jins hitam, ikat kepala, dan kacamata, Iwan menenteng gitar dan harmonika. Iwan membuka konser dengan lagu Belum Ada Judul, kemudian diikuti lagu Desa, Langit Tak Lagi Biru, Tanam Siram Tanam, Top Kopi, dan Bongkar.

Penonton yang memenuhi lapangan Taman Wisata Wulandira, Serang, ini tampak antusias menikmati suguhan lagu-lagu Iwan Fals. Meski dengan teriakan histeris, mereka tampak tertib dan damai mengikuti jalannya konser.

Iwan Fals - Kereta Tiba Pukul Berapa

Posted by Unknown on Sabtu, 05 Januari 2013 , under | komentar (0)



Kisah seorang Iwan Fals yang menunggu kekasihnya

Iwan fals - Sumbang

Posted by Unknown on , under | komentar (0)



Salah satu dari sekian lagu Virginiawan Listanto /Iwan Fals yang bertema perjuangan melawan koruptor. Sama seperti lagunya di era 80-an, lirik menyentilnya ditujukan kepada pemerintah yang korup,pengecut,dan penjilat. "Maling teriak maling sembunyi balik dinding pengecut, lari terkencing-kencing". Di jaman Soeharto sendiri korupsi sudah menjadi teman bajingan dan karena hal itulah yang membuat sang Pahlawan lirik membuat lagu ini.


*Lirik
Sumbang
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )

Kuatnya belenggu besi
Mengikat kedua kaki
Tajamnya ujung belati
Menghujam di ulu hati
Sanggupkah tak akan lari
Walau akhirnya pasti mati

Di kepala tanpa baja
Di tangan tanpa senjata
Ah itu soal biasa
Yang singgah didepan mata kita

Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan
Menyerang dalam gelap

Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu

Setan setan politik
Kan datang mencekik
Walau dimasa paceklik
Tetap mencekik

Apakah selamanya politik itu kejam ?
Apakah selamanya dia datang tuk menghantam ?
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya

Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding
Pengecut lari terkencing kencing

Tikam dari belakang
Lawan lengah diterjang
Lalu sibuk (kasak kusuk) mencari kambing hitam

Selusin kepala tak berdosa
Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak
Lalu senang dalang tertawa
Ya ha ha

Iwan Fals - Nak

Posted by Unknown on , under | komentar (0)





Sebuah lagu yang berisikan nasehat seorang bapak kepada anaknya yang kelak menempuh hidup penuh dengan rintangan. Lirik lagu ini juga menyebutkan masa anak akan sendiri berjuang diri tanpa bantuan kedua orang tuanya.
 

Jauh Jalan Yang Harus Kau Tempuh
Mungkin Samar Bahkan Mungkin Gelap
Tajam Kerikil Setiap Saat Menunggu
Engkau Lewat Dengan Kaki Tak Bersepatu

Duduk Sini Nak Dekat Pada Bapak
Jangan Kau Ganggu Ibumu
Turunlah Lekas Dari Pangkuannya
Engkau Lelaki Kelak Sendiri

Jauh Jalan Yang Harus
Kau Tempuh
Mungkin Samar Bahkan
Mungkin Gelap

Duduk Sini Nak Dekat Pada Bapak
Jangan Kau Ganggu Ibumu
Turunlah Lekas Dari Pangkuannya
Engkau Lelaki Kelak Sendiri

Iwan Fals Lagu Generasi Frustasi

Posted by Unknown on Jumat, 04 Januari 2013 , under | komentar (0)





Sedang frustasi????

Mata indah bola pimpong

Posted by Unknown on Rabu, 02 Januari 2013 , under | komentar (0)



Ya... kembali lagi kita simak sebuah video yang menurut saya pribadi, lagu ini sangat menyentuh. Dari liriknya enak direngar berkat denting piano. Kisah para jomblo'ers sedang dirundung ngebet pacaran hahaha. yuk kita lihat. Sang jomblo, sedang menggoda janda *eh







Semoga bermanfaat

Iwan Fals Bela Slank di Festival Soundrenaline 2012

Posted by Unknown on Selasa, 01 Januari 2013 , under , | komentar (0)



Serpong - Iwan Fals, penyanyi dan pencipta lagu legendaris di sela-sela penampilannya di festival Soundrenaline 2012 yang digelar semalam di Serpong, Tangerang secara terbuka menyatakan keheranannya atas pencekalan yang menimpa Slank di ajang tersebut.

Di hadapan puluhan ribu “umat” OI (Orang Indonesia) yang menyaksikan jalannya konser ia menyatakan pembelaannya kepada band rock and roll dengan jutaan penggemar di seluruh Indonesia tersebut.

“Di tengah-tengah suasana gembira seperti ini, pesta musik, ada teman kita yang nggak bisa main hari ini, Slank. Saya nonton televisi ada beritanya, mereka dilarang main. 2012 masih nggak boleh main? Aneh! Pasti yang nggak bolehin mereka main itu Bento,” ujarnya lantang yang segera direspon cemoohan massal dari massa penonton.

Bento sendiri dalam dialek Jawa Timur itu kerap disamakan artinya dengan bodoh.

Tak hanya sampai di situ, Iwan Fals bahkan mendedikasikan salah satu hit protes terbesarnya sepanjang masa, “Bento,” khusus bagi pihak-pihak yang melarang Slank tampil di festival musik hidup nasional tahunan terbesar di Indonesia yang digelar di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai tersebut.

“Sabar Ridho, Kaka, Abdee dan semua teman-teman Slank, mudah-mudahan ada kesempatan lain, anggap saja yang ngasih izin lagi khilaf,” imbuh Fals lagi.

Hanya sepekan sebelum digelarnya Soundrenaline 2012, pihak manajemen Slank menerima pemberitahuan dari pihak penyelenggara bahwa kepolisian wilayah Tangerang memberikan izin bagi digelarnya Soundrenaline di Serpong namun dengan syarat tanpa kehadiran Slank. Sayangnya, pencekalan kepolisian terhadap Slank ini ternyata tidak disertai alasan yang jelas.

“Mereka harus bertanggung jawab terhadap Slankers (sebutan bagi penggemar Slank) yang mengira kami akan main. Pihak kepolisian juga harus bisa menjelaskan kenapa Slank nggak boleh tampil, sementara band lainnya boleh. Perbedaannya apa?” sesal gitaris Abdee Negara saat dihubungi Rolling Stone via telepon beberapa waktu lalu.

Sementara itu kembalinya Iwan Fals di ajang Soundrenaline setelah absen selama beberapa tahun terbukti menjadi salah satu highlight dari festival tersebut.

Sebelum memulai konsernya semalam, Iwan Fals sempat memimpin doa ribuan massa Soundrenaline yang ditujukan bagi para korban bentrok antara warga di Lampung Selatan yang terjadi belum lama ini.

Sejurus kemudian dengan hanya berbekal gitar dan harmonika ia membuka sakralnya konser dengan nomor “Belum Ada Judul” dan berlanjut dengan iringan band di lagu-lagu klasik seperti “Bongkar,” “Bento,” “Pesawat Tempur,” “Yang Terlupakan” hingga “Manusia Setengah Dewa.”

Ia sempat pula bercerita tentang protes Raya, anaknya yang berusia sembilan tahun yang dilarang untuk menyaksikan konser ayahnya di Soundrenaline 2012 karena acara tersebut disponsori oleh perusahaan rokok, A Mild.

“Salut saya untuk panitia yang sangat tegas menetapkan larangan datang ke konser bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun,” ujarnya lagi.

Selain penampilan Iwan Fals, festival Soundrenaline 2012 yang menurut penyelenggara dihadiri lebih dari 54 ribu penonton menampilkan pula 34 artis lainnya di tiga panggung berbeda yaitu NOAH, Netral, Jamrud, GIGI, Deadsquad, Andra and the Backbone, Seringai, Naif, /rif, Kotak, Burgerkill, Superman Is Dead, Komunal, The S.I.G.I.T. dan sebagainya.

Terlepas dari kemeriahan dan kemegahan festival yang tahun ini genap berusia satu dekade tersebut, saat jeda Isya, menurut Metro TV, sempat terjadi insiden pembakaran loket penjualan tiket dari sekelompok massa yang mencoba untuk merangsek masuk ke dalam venue. Untungnya, kericuhan ini segera saja ditangani oleh pihak kepolisian dan tidak merembet hingga ke dalam.

Insiden lainnya terjadi saat band yang terakhir tampil di Community Stage, Seringai, di tengah lagu terakhir “Mengadili Persepsi” mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dicabut listriknya hingga akhirnya konser terpaksa terhenti. Hal ini sempat menyulut protes dari ribuan penggemar mereka dan bahkan para personel Seringai sendiri di belakang panggung.

Walau protes keras dilemparkan namun sama sekali tidak terjadi kerusuhan dari para penonton Seringai, semua pulang dalam damai walau penampilan band idola mereka menjadi anti-klimaks.


Sumber:http://rollingstone.co.id

Diidolakan Munir, Ini Komentar Iwan Fals

Posted by Unknown on , under , | komentar (0)



TEMPO.CO, Jakarta - "Satu Hilang Seribu Terbilang. Patah Tumbuh Hilang Berganti." Itulah kalimat yang diucapkan musisi Iwan Fals begitu mengingat Munir. Sang aktivis HAM kebanggaan Indonesia ini meregang nyawa, dibunuh di atas pesawat Garuda oleh seorang pilot bernama Pollycarpus, dalam perjalanannya ke Belanda untuk melanjutkan studi S2 pada 7 September 2004 lalu.

Dua kalimat ini juga ada dalam lirik lagunya yang berjudul "Pulanglah". Lagu khusus yang dibuat Iwan setelah mendengar siaran radio yang mengabarkan Munir meninggal, September  delapan tahun lalu.

Menurut Iwan, semangat perjuangan yang dipancarkan aktivis pembela kaum buruh ini menyebar ke seluruh negeri. Semangat itu juga mempengaruhi Iwan. Ia tak bisa membayangkan jika bisa berinteraksi langsung dengan Munir saat dia masih hidup.

"Mendengar nama Munir saja cukup jadi semangat saya. Padahal, saya ini hanya kena energinya, kena kabar-kabarnya," kata Iwan Fals seperti dikutip dari film dokumenter berjudul "Kiri Hijau Kanan Merah" produksi Watchdoc dan KASUM yang disutradarai jurnalis muda Dandhy Dwi  Laksono.

Jika dua tokoh ini bertemu, mungkin keduanya bisa saling memuji. Soalnya, Munir juga dikenal  mengidolakan Iwan Fals. Ini terbukti dari koleksi kaset lagu-lagu Iwan Fals yang lengkap dimiliki Munir. Sampai saat Munir meninggal, Iwan tak tahu itu. "Hah? Itu penghargaan buat saya," ujar penyanyi yang dulu kerap mengkritik pemerintah ini.

sumber :http://www.tempo.co

Iwan Fals Rugi membintangi TOP Coffe?

Posted by Unknown on Senin, 31 Desember 2012 , under , | komentar (0)



1355632847762271158

Semua lapisan masyarakat Indonesia mulai dari balita,remaja hingga orang tua tahu ketika mendengar Iwan Fals. Sang legenda hidup tersebut identik dengan karisma yang berbeda. Di era Soeharto, ia gemar menyuarakan bisikan yang menggelitik bagi para pemimpin elite yang korup lewat berbagai lirik lagunya. Ia juga sedikit membuat kesal para pebisnis yang menginginkan sosok Iwan Fals sebagai bintang iklan produknya dan sangat selektif.

 Namun, apa yang terjadi sekarang? beliau sebagai penyanyi kelas berat mau menanda tangani kontrak yang memiliki moto "Kopinya Orang Indonesia". TOP Coffe, nama brand milik wings food group tersebut berhasil menembus balikade aroganisme pelantun tembang Bongkar+Bento .

Komentar yang cukup menyentil di swa ketika peluncuran TOP COFFEE:

“Top Coffee, mengklaim diri sebagai kopinya orang Indonesia, padahal di TVC diperlihatkan bahwa Top Coffee dibikin oleh ahli kopi Italy, blunder sekali.
Lalu pemilihan Brand Ambassador Iwan Fals, keuntungan buat Top Coffee, tetapi rugi besar buat Iwan Fals, sosok Asian Hero berakhir tragis ngamen jualan kopi… poorly Iwan Fals!”

Waduh sebuah komentar yang seide dengan saya. Kekaguman saya, agak gimana gitu lho! Dengan Iwan Fals. Jujur, saya memang agak sedikit kecewa dengan kearogansian Iklan Wings Food memborbardir iklan di televisi, sehingga sedikit demi sedikit melunturkan citra sang legendaris dalam Perubahan.
Namun terlepas dari itu semua, bisnis tetaplah bisnis. Berarti uang tetaplah uang, harus dikejar dong kalau ada yang mau ngebayar mahal. Sang legendaris Iwan Fals sudah terlanjur meneken kontrak dengan biro iklan Wings Foods Groups. Walaupun harus mengorbankan branding dirinya sendiri berubah menjadi jargon kopi, yang diperparah lagi kualitas kopi yang di branding belum mewakili Topnya Kopinya orang Indonesia. Top bunyi iklanya tapi belum Top mutu produknya.

Mohon maaf kepada bung Iwan Fals serta pendukungya atas kengawuran tulisan ini,
Maaf juga kepada Pemilik Wings Food Groups, BISNIS TETAPLAH BISNIS, silahkan meneruskan Iklan Bisnis Anda. Tapi kami tetap mencintai Iwan Fals sebagai IKON PERUBAHAN, tapi BUKAN PERUBAHAN KOPI.

sumber:http://hiburan.kompasiana.com

Foto OI unik

Posted by Unknown on Jumat, 28 Desember 2012 , under , | komentar (1)





Salah satu perhimpunan OI dari Blok M dan Bogor Barat

Sejarah lagu Bento(jawa:goblok)

Posted by Unknown on , under , , | komentar (0)



berikut cuplikan dari sejarah lagu bento

“Pada awalnya Iwan, kalau tidak salah mengusulkan nama Septiktank, tapi saya dan beberapa kawan menolaknya. Lalu kita mengusulkan nama yang kami pilih lewat lotere. Setelah diundi terpilihlah nama Swami, yang kebetulan nama itu usulan saya.” Ini plesetan dari kata “suami” karena mereka semua sudah beristeri.
Rata-rata awak Swami pernah terlibat Sirkus Barock. Baik pemain flute Naniel, pemain gitar bass Nanoe, pemain piano Tatas, apalagi drummer Inisisri yang banyak memberi warna musik Sirkus Barock. Hanya Jockie Suryoprayogo dan Totok Tewel agak baru di Sirkus Barock.
Mereka pun bekerja. Lagu paling spektakular berjudul Bento. Iwan sempat mengajak Ma’mun pergi ke studio tempat mixing dan minta komentar tentang Bento. Ma’mun berkomentar, “Wah, ini kayak virus. Ini cepet nyebarnya.”
“Iki piye Mas? (Ini bagaimana Mas?)” tanya Iwan.
“Apik. Virus kabeh (Bagus. Virus semua).”
Iwan dan kawan-kawan senang. Mereka makan nasi bungkus sembari mengobrol hingga pagi.
Bento diciptakan Iwan dan Naniel. Liriknya tentang seorang pengusaha serakah dan korup. Bisnisnya “menjagal apa saja” asal dia senang dan persetan orang susah.
“Bento” sendiri artinya “goblok” dalam dialek Jawa Timuran.
Ketika mengarang Bento, Iwan sempat memperhatikan seorang pengusaha, yang kaya dan kejam, punya rumah real estate.
Karakter Bento dibuatnya dari pengusaha ini. “Tapi saya nggak perlu sebut (namanya). Saya nggak kenal pribadi, kenal jarak jauh,” katanya pada saya.
namaku Bento, rumah real estate
mobilku banyak, harta melimpah

orang memanggilku bos eksekutif
tokoh papan atas, atas segalanya, asyik

Sawung Jabo membantu aransemen lagu tersebut, “Saya memasukkan unsur tema lead accoustic,” katanya.
Ketika beredar ke pasar, Swami memang ibarat virus. Lagu Bongkar juga jadi salah satu hit. Mula-mula media sempat bertanya-tanya apakah TVRI bersedia menyiarkan Swami. TVRI waktu itu satu-satunya stasiun televisi di Indonesia. TVRI sepenuhnya dikuasai rezim Soeharto. Ternyata tanpa ada keistimewaan, Bongkar muncul pada 13 Maret 1990. Ini mengejutkan banyak wartawan musik.

sumber: http://www.andreasharsono.net

Iwan fals konser di Bali, OI padati GOR Ngurah Rai

Posted by Unknown on Kamis, 27 Desember 2012 , under , | komentar (0)



Dibandingkan dengan konser pertama Iwan Fals, the Living legend musisi Indonesia yang diadakan pada bulan April 2003 di panggung terbuka Ardha Candra Denpasar, rasa untuk menyaksikan Mega Konser yang diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2012 oleh Koperasi Keran kemarin, bisa dikatakan berkurang sangat jauh. Ada keraguan untuk mengambil Tiket Masuk yang ternyata hanya seharga 50ribu rupiah saja, sehingga saya baru memesannya seminggu sebelum pegelaran dimulai.
Bisa jadi lantaran fokus perhatian saya pribadi kini terhadap karya om Iwan Fals sudah mulai berkurang jika dibandingkan era 80/90an dahulu, bisa juga karena faktor kelahiran putri kami yang kedua sehingga ada rasa berdosa jika saya meninggalkan keluarga untuk bersenang-senang sendirian.
Ya, sendirian. Padahal dengan harga tiket masuk yang awalnya dibanderol seharga 100ribu dan naik pada awal Oktober menjadi 125 ribuan, ternyata saya malah mendapatkan dua tiket seharga 50ribu. Lha, trus mau ngajak siapa dong, bathin saya selama seminggu terakhir. Dan kalo memang benar itu seharga 50ribuan, lantas apa saja yang didapatkan bagi pembeli tiket bulan-bulan awal kemarin yah?

Berdasarkan waktu yang tertera pada HTM, kurang lebih penonton diminta hadir pada pukul 18.00 wita, sore hari. Namun beruntung, informasi berlanjut saya dapatkan bahwa Mega Konser om Iwan Fals kali ini rupanya dibuka oleh dua musisi lokal Bali yang namanya sudah beken dikenal, bli bagus Nanoe Biroe dan Trio macan eh punker Superman Is Dead. Artinya besar kemungkinan, om Iwan Fals mendapat jatah manggung paling akhir atau sekitar pukul 20.00 wita. It’s okay, toh mereka berdua juga gag kalah keren dengan om Iwan. Maka agar sempat menyaksikan penampilan keduanya, sayapun berangkat menuju lokasi konser, GOR Ngurah Rai Denpasar sekitar pukul 18.45 wita. Yang sayangnya jauh melenceng dari rencana.
Sampai di lokasi, waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 wita. Waktunya SID tampil nih pikir saya. Namun ternyata meleset sangat jauh. Untuk sekitar 30 menitan berikutnya, saya dan juga beberapa penonton lain disuguhkan sajian iklan tentang koperasi Keran, sang penyelengara yang jujur saja jadi agak aneh mengingat disampaikan di sebuah event konser musik. Sepegetahuan saya selama ini menonton konser, mungkin baru kali ini bisa ditemui presentasi seperti ini :p dan rupanya beberapa penonton yang duduk manis di sekitaran, mengaku sejak nyampe sudah disuguhi sajian macam ini. Lha, musiknya kapan ? :p
Tepat pukul 19.35 wita, Superman Is Dead tampil menggebrak panggung meski dengan jumlah penonton yang masih sangat sedikit untuk ukuran perkiraan saya pribadi. Bisa jadi seperti kata Bobby sang vokalis bahwa ‘tumben nih mereka tampil di event yang memberikan harga Tiket Masuk 50ribuan, yang bisa ditebak pembelinya hanya ‘orang-orang yang sudah taraf dewasa sehingga sulit mengharapkan aksi penonton penuh anarki dan mandi lumpur. Sepanjang pantauan hanya sebagian kecil penonton di barisan depan saja yang melakukan aksi khas sajian konser musik rock. Itupun didominasi anak-anak muda Outsiders yang secara kebetulan tertangkap kamera dalam rentang jangkauan terbatas. Sementara kami yang ada di barisan belakang masih santai duduk manis dan terbengong bengong. Hehehe…
Sambutan baru mulai meriah saat SID menyatakan tampil kolaborasi bareng om Iwan Fals lewat karya Air Mata Api dari album Mata Dewa (1989). Vokal om Iwan yang seharusnya mendominasi lagu ini digantikan oleh Eka sang pembetot Bass SID dengan nada yang tak kalah kerennya. Koor makin menjadi saat karya om Iwan yang kedua dilantunkan secara bersama yaitu Kemesraan dan secara spontan memanas saat dilanjutkan dengan ‘Jika Kami Bersama’.
Yang keren dari penampilan SID malam itu adalah hadirnya Bobby lewat gitar Akustik membawakan karya ‘Jadilah Legenda’ dan Jerink yang sempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi alam lingkungan Bali terutama kasus Mangrove yang belakangan menghangat. Sangat menyentuh kawan…

Sekitar pukul 20.30an wita barulah om Iwan Fals bersama band barunya, Toto Tewel, Feri, Raden dan siapa yah yang megang keyboard ? menggedor lapangan GOR Ngurah Rai lewat karya-karya ternama miliknya yang dilantunkan secara bersama-sama di sepanjang lagu. Dari ‘di bawah Tiang Bendera, Hatta, Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi atau Sore Tugu Pancoran dengan cepat dilahap habis oleh barisan Orang Indonesia yang pula datang hadir jauh-jauh ke Bali. Tak lupa karya fenomenal grup Swami dengan Bongkar dan Bento, serta Bunga Trotoar yang masih berasal dari album yang sama.
Penonton baru terdiam saat Iwan melantunkan karya terbarunya ‘Tentang Sampah’ yang sedianya bakalan hadir di album terbaru kelak. Namun tak menunggu waktu lama saat ‘Wakil Rakyat, Aku Sayang Kamu hingga Pesawat Tempurku dilantunkan. Mengagumkan. Diusianya yang kini telah menginjak setengah abad, om Iwan Fals masih setangguh dahulu meski lontaran joke atau sindiran moral sudah gag sekuat dulu.
Yang makin mengagumkan adalah tampilnya Drum Solo mas Raden yang menggebuk drum setnya dengan penuh tenaga tanpa melupakan irama yang dijaga begitu baik. Penampilan ini mengingatkan saya pada set list Drum Solo yang biasanya hadir pada band-band besar dan ternama seperti God Bless aka Gong 2000 lewat Yaya Muktio, Guns N Roses lewat Matt Sorum hingga Queen. Ingatan saya juga melayang ke penggebuk drum era 90an yang mengambil rekor MURI terdahulu.
Saking lamanya om Iwan tampil, gag terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 wita. Usai memperkenalkan cahaya kehidupannya dari Yos sang istri, Cikal putri om Iwan yang jadi judul album tahun 1991, serta Raya putra terakhirnya dimana Galang diyakini berada disekitar kami, Tiga Rambu yang kini menjadi organisasi resmi milik om Iwan, Mata Dewa dilantunkan sebagai tembang pamungkas. Entah apakah setelah karya ini Iwan kembali memberi tambahan setlist seperti halnya konser band ternama lainnya, yang pasti sayapun dengan langkah pasti meninggalkan arena yang rupanya tidak terlalu banyak menghabiskan ruang yang tersedia.
Tampilnya om Iwan Fals di Bali 27 Oktober 2012 kemarin malam, sudah lebih dari cukup buat saya. Rasanya kalopun bakal dilanjutkan sampai pagipun, saya sudah tidak berminat untuk melanjutkan sesi. Rasa kangen pada putri kami yang kedua, mengalahkan segalanya. Maka langkah demi langkahpun saya lakoni untuk pulang. Tak percuma berjalan kaki dari rumah demi sebuah nama besar Iwan Fals.
Jujur, saya masih berharap besar bisa menonton secara langsung konser om Iwan bersama sekian nama besar lainnya yang masuk angkatan Beliau saat masa Orde Baru dulu. Swami, Kantata Takwa atau Dalbo. Bisa jadi ini hanyalah sebuah impian yang brangkali harus saya pendam mengingat kondisi kesehatan mereka yang sudah lanjut usia, atau barangkali bisa menjadi sebuah pe-er bagi siapapun yang kelak ingin mendatangkan Iwan Fals kembali di Bali. Yah, siapa tahu ?

*sumber: http://www.pandebaik.com

Pengalaman Haji Iwan Fals & Rosana (Istri)

Posted by Unknown on , under | komentar (0)





Gelar pelantun Bento, bertambah sudah, menjadi Haji. Setelah selama satu bulan menjalankan ibadah haji bersama istri tercinta Rosana (Yos), memang tidak ada yang terlihat berbeda dengan penampilan Iwan Fals. Namun, jika diperhatikan secara seksama akan terlihat perbedaan. Diantaranya yaitu saat ini ia sering menggosok giginya dengan siwak dan dilehernya kini digelantungi oleh tasbih.
Rupanya, pengalaman selama satu bulan di Tanah Suci membawa hal yang positif untuk sang legenda. Kepada iwanfals.co.id, Iwan menuturkan pengalamannya selama di Tanah Suci bersama Yos. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut Iwan saat ditanya pengalamannya menjalankan ibadah haji ialah kaget. Kenapa begitu?

Menurutnya saat pertama kali melihat Ka’bah, ia merasakan Ka’bah itu seperti masuk kedalam dadanya dan sempat membuat nafasnya tersenggal. Menurutnya itu pengalaman yang tidak dapat ia lupakan sampai kapanpun. “Saya begitu melihat Ka’bah pertama kali seperti masuk ke dalam dada. Saya sempat kaget,” ujarnya.
Saya kira kejadian itu hanya terjadi pada diri saya saja ternyata juga terjadi pada orang lain. Padahal ini bukan yang pertama saya melihat Ka’bah. Sebelumnya saya pernah tinggal di Arab selama 9 bulan tapi waktu itu saya tidak mengalami hal seperti itu. ”Mungkin juga waktu itu saya masih anak-anak jadi perasaannya berbeda,” tambahnya.


Sebelum berangkat ke tanah suci, bapak dari Galang (Alm.), Cikal, dan Raya ini memang sudah meniatkan akan berdoa demi kemakmuran bangsa Indonesia. Dan niat itu benar-benar dilaksanakannya setibanya di tanah suci. “Selain mendoakan bangsa ini, saya juga mendoakan Oi, dan banyak hal lagi yang saya minta disana. Mumpung lagi di tanah suci, saya doa sebanyak-banyaknya,” tambahnya.
Banyak cerita aneh dari orang-orang yang pernah menunaikan ibadah haji di tanah suci. Namun, hal tersebut tidak terjadi selama Iwan dan Yos berada di tanah suci. “Selama menjalankan ibadah haji tidak ada hal yang aneh yang saya temui semuanya biasa saja. Hanya pada saat tawaf, ada dua orang nenek-nenek yang jalannya saja sudah susah, tapi mereka sanggup menjalankan ibadah tawaf sampai selesai,” ujarnya.
Yang aneh justru Arab yang jarang sekali di guyur hujan, justru pada tahun ini hujan turun di Arab. Bahkan dikabarkan banyak orang meninggal karena banjir akibat hujan deras yang turun di Arab. Namun, semua itu tidak dialami baik oleh Iwan maupun Yos. Menurut Iwan, justru turunnya hujan disambutnya dengan rasa syukur.
“Waktu disana memang lagi hujan tapi saya bersyukur karena dengan adanya hujan jadi tidak ada debu. Saya disana tidak mendengar kalau banyak yang meninggal karena banjir. Saya justru dikasih kabar dari Jakarta. Soalnya yang saya lihat memang ada banjir tapi tidak parah. Karena disana jarang terjadi hujan, jadi saluran airnya tidak berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Selama menjalankan ibadah Iwan tidak pernah lepas menjaga istrinya yang kondisinya memang tidak sesehat dirinya. “Saya kan menemani istri saya naik haji, jadi waktu tawaf saya ngejagain istri saya agar tidak terhimpit jamaah lain yang badannya besar-besar. Alhamdulillah Yos bisa menjalankan semua ibadah selama di tanah suci,”ungkapnya.
Meski begitu, kesehatan Iwan sempat terganggu karena terkena flu. Namun, semuanya tidak menjadi halangan untuk Iwan dan Yos untuk menjalankan rangkaian ibadah haji. “Saya sempat flu. Tapi yos lebih dulu sembuh. Dan disana fisik Yos sangat kuat dibandingkan dengan di Jakarta. Mungkin karena dia benar-benar niat dan tulus dalam menjalankan ibadah haji jadi diberikan kekuatan oleh Allah,” ujarnya.

Di Tanah Suci, Iwan bersyukur dapat sholat tepat di depan makam Nabi Muhammad SAW. Bahkan secara diam-diam ia berhasil mengabadikannya lewat kamera HP. Namun, ia tidak bisa memegang bahkan mencium Ka’bah. Sebenarnya bukan karena ia tidak sanggup tetaapi, hal tersebut memang sengaja ia tidak lakukan karena ia tidak tega jika harus menyakiti orang lain saat ingin mendekat ke Ka’bah.
“Saya tidak sempat mencium ka’bah. Karena untuk mencium ka’bah benar-benar perlu perjuangan. Kita harus mau menginjak-nginjak orang bahkan berdesak-desakan. Saya pikir untuk apa berbuat sesuatu yang baik tapi harus menyakiti orang lain. Apalagi di Tanah Suci. Jadi saya memang tidak sempat memegang Ka’bah,” katanya.

Selain itu, bermacam-macam orang yang hadir untuk menunaikan ibadah haji tidak luput dari perhatian Iwan. Terlebih cara beribadahnya yang beraneka ragam. Namun perbedaan tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang ada disana. Justru perbedaan tersebut membuat Iwan berfikir kalau Islam itu sangat beragam.
“Saya memperhatikan cara beribadah orang-orang yang melakukan ibadah haji. Dari cara sholatnya saja berbeda-beda. Ada yang tangannya tidak bersedakep, ada yang bersedakepnya di kiri, ada yang sama dengan kita. Lalu ada pada saat tahiyat akhir, jari telunjuknya digoyang-goyangkan. Pokoknya caranya macam-macam deh. Tapi, semua itu tidak ada yang mempermasalahkan saya pikir ini Islam yang benar. Karena, sepengetahuan saya, cara-cara tersebut ada cerita sendiri-sendiri. Tapi, kenapa di Indonesia dipermasalahkan ya?” ungkapnya.
Ia pun berharap, masyarakat Indonesia banyak belajar untuk lebih menghargai perbedaan dalam menjalankan ibadah menurut kepercayaannya masing-masing. Karena menurutnya, Islam itu memang beragam dan sangat banyak alirannya.
Gitar Kecil Setia Menemani Jika penggemar setia Iwan Fals, baik Oi maupun Fals Mania perhatikan, pada konser bulanan “Pohon Untuk Kehidupan” yang digelar sebelum kebarangkatan Iwan ke Tanah Suci, saat duet bersama diva dangdut Ikke Nurjanah, Iwan menggunakan gitar kecil buntung ala si raja dangdut Rhoma Irama. Gitar tersebut rupanya turut menemani Iwan dalam menunaikan ibadah haji.
Gitar kecil tersebut memang dipesan khusus Iwan agar dapat menemaninya saat menunaikan ibadah haji selama satu bulan penuh. Dipilihnya ukuran kecil alasannya sangat sederhana, yaitu agar dapat masuk ke dalam koper, sehingga tidak banyak orang yang mengetahuinya.
“Saya membawa gitar kecil. Tapi tidak semua orang tahu kalau saya membawa gitar, hanya ustadz saya, dan beberapa orang teman sekamar yang tahu. Dan saya hanya memainkan gitar saat istirahat dan tidak sedang beribadah,” tambahnya.
Saat bercerita tentang gitar kecil yang menemaninya, Iwan teringat kenangan saat ia tinggal di Arab selama sembilan bulan. Waktu itu usianya masih kanak-kanak, dan ia merasa tidak betah tinggal di Arab. Ia pun teringat kalau saat itu ia berdoa di depan Ka’bah agar dapat memiliki gitar dan berharap dapat menjadi penyanyi.
Mungkin karena doanya sangat tulus, Allah mendengarkan dan mengabulkan doanya. Alhasil kini Iwan-pun saat ini berhasil menjadi penyanyi nomor satu di Indonesia. “Ya, dulu saya pernah berdoa di depan Ka’bah ingin menjadi penyanyi dan saya pulang ke Indonesia membawa gitar. Sekarang saya kembali lagi membawa gitar, sekaligus laporan sama Allah kalau saya sudah menjadi penyanyi dan mudah-mudahan menjadi penyanyi yang benar,” ungkapnya.
Selain itu, alasan lainnya adalah gitar yang ia bawa bukan sekedar untuk dimainkan atau mengisi waktu luang ditengah-tengah ibadah haji. Karena, gitar yang dibawanya semata-mata hanya untuk meregangkan otot-otot jarinya agar tidak kaku. Sehingga setelah selesai menjalankan ibadah haji dan kembali ke Indonesia, ia tetap dapat menjalankan aktifitasnya sebagai pemusik.
“Saya membawa gitar kesana karena saya merasa kalau selama sebulan tidak memainkan gitar, bisa kaku semua jari-jari saya. Lagi pula saya juga harus menghapalkan lagu-lagu untuk album baru dan acara PanggungKita waktu itu. Tapi pada waktu ibadah saya tidak memainkan gitar, wah, bisa kaku semua jari-jari saya,” ujarnya seraya mengakhiri cerita pengalaman saat Ibadah Haji.
Oleh: Andri Oktavia

*sumber: http://chikalsetiawan.wordpress.com

Iwan Fals and slank

Posted by Unknown on , under | komentar (0)



Iwan Fals: Konser Iwan Fals dan Slank di Monumen Mandala Makassar dalam penggalangan dana untuk bantuan bencana Tsunami di Aceh Iwan menyanyikan beberapa lagu dengan gitar kayunya. Konser berjalan dengan hujan deras yang mengguyur para Oi (orang Indonesia),FalsMania, dan Slanker yang berjalan dengan damai. tahun 2009

*sumber:http://bpwoi-sulsel.blogspot.com



Lagu Iwan Fals - Belum Ada Judul

Posted by Unknown on , under | komentar (0)



Sebual lagu yang bombastis di era 90-an karya Iwan Fals yaitu Belum Ada Judul. Secara kasat mata memang cukup membingungkan bagi orang awam. Masak lagu kok belum ada judulnya? ya... begitulah sosok karismatik dari Bang Iwan sendiri. Langsung saja disimak lagu yang satu ini

Lirik

C Am
Pernah kita sama sama susah
F G
Terperangkap didingin malam
C Am
Terjerumus dalam lubang jalanan
F G
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Am F G
Terjerat mimpi yang indah lelap
C Am
Pernah kita sama-sama rasakan
F G
Panasnya mentari hanguskan hati
C Am
Sampai saat kita nyaris tak percaya
F G
Bahwa roda nasib memang berputar
Am F G
Sahabat masing ingatkah kau
Reff:
Am Em
Sementara hari terus berganti
Am Em G
Engkau pergi dengan dendam membara di hati
C Am
Cukup lama aku jalan sendiri
F G
Tanpa teman yang sanggup mengerti
C Am
Hingga saat kita jumpa hari ini
F G
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Am F G
Kau tampar bangkitkan aku sobat 

download lagunya via 4shared

Lirik lagu Iwan Fals untuk Jokowi

Posted by Unknown on Kamis, 20 Desember 2012 , under | komentar (0)



Jokowi datang dari sebuah kota
Jerit ketakutan
Keras melebihi gemuruh gelombang
Yang datang

Sejuta orang-orang mengawasi cemas
Risau rakyat membawa kabar
Jakarta terbakar
Risau rakyat memberi salam
Jokowi selamat datang

Asap kebingungan
Dan bau kemunafikan
Terus menggelepar dalam ingatan

Hatiku rasa
Bukan takdir dukun
Karena aku yakin itu tak mungkin

Korbankan semua rasa
Mereka yang belum tentu biasa
Korbankan gundah gulana
Demi memilih Gubernur Jakarta


Korbankan semua rasa
Mereka yang belum tentu biasa
Tinggalkan semua curiga
Demi memilih Gubernur Jakarta

Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita sendiri

Datangnya seorang pemimpin
Yang sangat diharapkan
Bagai rindukan bulan
Sebagai calon pahlawan
Celoteh rakyat hingar

Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya terlihat
Jokowi dan Ahok membenahi Jakarta








Jokowi Walikota dari Solo
Jokowi dicalonkan oleh partai
Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta
Jokowi menghindari jalur culas
Jokowi rakyat mana yang tak bangga
Jokowi jujur dan rendah hati
Jokowi koran-koran beritakan dia
Jokowi siap bekerja dengan tangkas
Jokowi pilih dia jangan lupa
Jokowi…Jokowi…Jokowi…..iiiiiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaa
……..