
Semua lapisan masyarakat Indonesia mulai dari balita,remaja hingga orang tua tahu ketika mendengar Iwan Fals. Sang legenda hidup tersebut identik dengan karisma yang berbeda. Di era Soeharto, ia gemar menyuarakan bisikan yang menggelitik bagi para pemimpin elite yang korup lewat berbagai lirik lagunya. Ia juga sedikit membuat kesal para pebisnis yang menginginkan sosok Iwan Fals sebagai bintang iklan produknya dan sangat selektif.
Namun, apa yang terjadi sekarang? beliau sebagai penyanyi kelas berat mau menanda tangani kontrak yang memiliki moto "Kopinya Orang Indonesia". TOP Coffe, nama brand milik wings food group tersebut berhasil menembus balikade aroganisme pelantun tembang Bongkar+Bento .
Komentar yang cukup menyentil di swa ketika peluncuran TOP COFFEE:
“Top
Coffee, mengklaim diri sebagai kopinya orang Indonesia, padahal di TVC
diperlihatkan bahwa Top Coffee dibikin oleh ahli kopi Italy, blunder
sekali.
Lalu pemilihan Brand Ambassador Iwan Fals, keuntungan buat Top Coffee,
tetapi rugi besar buat Iwan Fals, sosok Asian Hero berakhir tragis
ngamen jualan kopi… poorly Iwan Fals!”
Waduh sebuah komentar
yang seide dengan saya. Kekaguman saya, agak gimana gitu lho! Dengan
Iwan Fals. Jujur, saya memang agak sedikit kecewa dengan kearogansian
Iklan Wings Food memborbardir iklan di televisi, sehingga sedikit demi
sedikit melunturkan citra sang legendaris dalam Perubahan.
Namun terlepas dari itu semua, bisnis tetaplah bisnis. Berarti uang
tetaplah uang, harus dikejar dong kalau ada yang mau ngebayar mahal.
Sang legendaris Iwan Fals sudah terlanjur meneken kontrak dengan biro
iklan Wings Foods Groups. Walaupun harus mengorbankan branding dirinya sendiri berubah menjadi jargon kopi, yang diperparah
lagi kualitas kopi yang di branding belum mewakili Topnya Kopinya orang
Indonesia. Top bunyi iklanya tapi belum Top mutu produknya.
Mohon maaf kepada bung Iwan Fals serta pendukungya atas kengawuran tulisan ini,
Maaf juga kepada Pemilik Wings Food Groups,
BISNIS TETAPLAH BISNIS, silahkan meneruskan Iklan Bisnis Anda. Tapi
kami tetap mencintai Iwan Fals sebagai IKON PERUBAHAN, tapi BUKAN
PERUBAHAN KOPI.
sumber:http://hiburan.kompasiana.com
Currently have 0 komentar: